Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alat Ini Dikerahkan untuk Mengubah Warna Kali Item

Kompas.com - 27/07/2018, 05:00 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba 4 mesin di Kali Sentiong atau Kali Item, Kemayoran, guna memperbaiki kualitas air serta mengubah warna air menjadi lebih jernih.

Bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan, PT HAS Environmental, ada 4 mesin yang saat ini telah diuji coba yaitu, nano bubble, aerator, surface aerator, dan blower.

"Jadi keempat alat ini sama-sama menghasilkan gelembung udara untuk memperbaiki kualitas air di Kali Sentiong," ujar operator alat dari PT HAS Environmental Diki saat ditemui Kompas.com di kawasan Kali Item, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Diki mengatakan, keempat mesin tersebut memiliki fungsi yang sama. Namun, bekerja dengan cara yang berbeda.

Baca juga: Cara Pemerintah Pusat Bantu DKI Hilangkan Bau Kali Item

Nano bubble menghasilkan gelembung udara dengan ukuran nano. Adapun blower juga mengeluarkan gelembung udara dengan ukuran makro.

Sedangkan dua mesin lainnya, aerator dan surface aerator menghasilkan gelembung udara dengan ukuran mikro.

Bedanya, selain menghasilkan gelembung udara, aerator bisa menghasilkan rekayasa arus yang akan menimbulkan sebuah turbulensi sehingga gelembung udara yang dihasilkan oleh keempat mesin bisa diserap oleh lumpur yang mengendap atau yang membuat kali tersebut berwarna hitam.

Baca juga: Menpora Bilang Kain Waring Tak Efektif Hilangkan Bau di Kali Item, Ini Kata Sandiaga

Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.


Diki mengatakan, pihaknya baru sepekan mengoperasikan keempat mesin tersebut yang diletakkan di aliran yang berdekatan dengan pintu air Kali Item.

Hasilnya, kandungan oksigen yang sebelumnya 0,9 ppm kini telah meningkat hampir mencapai 2 ppm.

Diki mengatakan, warna Kali Item bisa saja berubah seiring dengan meningkatnya kualitas air. Namun, proses tersebut membutuhkan waktu cukup lama tergantung dari banyaknya alat yang dipakai berbanding dengan debit air di Kali Item.

"Selama sepekan efektif bekerja, kualitas oksigen sudah meningkat. Tapi memang butuh waktu lama ya, jumlah alat jauh lebih sedikit dari pada debit air di Kali Sentiong," ujar Diki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com